Rezeki
sejatinya sudah menjadi ketetapan Allah untuk setiap makhluk. Jumlah
dan kadarnya sudah diatur serta dipastikan tidak tertukar.
Allah sudah
memberikan jaminan, manusia hanya perlu berikhtiar untuk mendapatkan
rezeki yang halal.
Ada yang bekerja banting tulang dari pagi hingga petang. Ada pula yang memahami rezeki dengan mengetahui sebab-sebab berlimpahnya dan apa saja yang membuat rezeki macet, seret, hinga terhenti.
Perlu dipahami, jika bekerja saja ternyata tidak cukup untuk menarik rezeki. Salah-salah, apa yang dilakukana justru akan membuat rezeki terhenti.
Ada yang bekerja banting tulang dari pagi hingga petang. Ada pula yang memahami rezeki dengan mengetahui sebab-sebab berlimpahnya dan apa saja yang membuat rezeki macet, seret, hinga terhenti.
Perlu dipahami, jika bekerja saja ternyata tidak cukup untuk menarik rezeki. Salah-salah, apa yang dilakukana justru akan membuat rezeki terhenti.
Tindakan berikut ini juga harus dihindari. Karena membuat rezeki macet
dan tidak mengalir lagi. Apa tindakan tersebut?
Hal ini tentu menjadi bahaya tersendiri, jika manusia harus menghadapi kondisi dimana rezeki tidak lagi menghampiri.
Hal ini tentu menjadi bahaya tersendiri, jika manusia harus menghadapi kondisi dimana rezeki tidak lagi menghampiri.
Tidak sabar tentu akan membuat manusia
tersebut kehilangan arah. Karena sesuatu hal yang mustahil, jika
berjalan di atas bumi tanpa dibukakan pintu rezeki oleh Sang Maha
Pemberi.
Namun memang demikian adanya jika kita melakukan tindakan ini. Ternyata yang dapat membuat rezeki berhenti mengalir adalah ketika seorang anak tidak pernah mendoakan kedua orang tuanya.
Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Imam al-Hakim Rahimahullahu Ta’ala dalam kitab
Namun memang demikian adanya jika kita melakukan tindakan ini. Ternyata yang dapat membuat rezeki berhenti mengalir adalah ketika seorang anak tidak pernah mendoakan kedua orang tuanya.
Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Imam al-Hakim Rahimahullahu Ta’ala dalam kitab
at-Tarikh dan Imam ad-Dailami dalam kitab Musnadul Firdaus yang berbunyi:
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, yang artinya, “Jika seorang anak tidak pernah mendoakan kedua orang tuanya, niscaya rezekinya akan berhenti.”
Disini tertulis jelas, jika Allah SWT akan menghentikan aliran rezeki kepada anak yang tidak mendoakan kedua orangtuanya. Bakti anak kepada ayah dan ibu tidak hanya dengan memberikan kebahagiaan berupa materi.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, yang artinya, “Jika seorang anak tidak pernah mendoakan kedua orang tuanya, niscaya rezekinya akan berhenti.”
Disini tertulis jelas, jika Allah SWT akan menghentikan aliran rezeki kepada anak yang tidak mendoakan kedua orangtuanya. Bakti anak kepada ayah dan ibu tidak hanya dengan memberikan kebahagiaan berupa materi.
Namun juga harapan yang senantiasa
kita panjatkan dalam sebuah doa. Allah SWT telah memerintahkan agar
anak manusia berbakti kepada orangtuanya. Hal ini dijelaskan dalam
banyak ayat.
“Dan Rabbmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua.
“Dan Rabbmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua.
Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya
telah berusia lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah
kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu
membentak keduanya.
Dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang mulia,
dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan
ucapkanlah:
‘Wahai Tuhanku, sayangilah mereka keduanya, sebagaimana
keduanya telah menyayangi aku waktu kecil.'” (Al Israa’: 23-24).
Juga tertulis dalam Surat An Nisaa’, 36 yang artinya sebagai berikut.:
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman dalam surat An Nisaa’ ayat 36,
Juga tertulis dalam Surat An Nisaa’, 36 yang artinya sebagai berikut.:
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman dalam surat An Nisaa’ ayat 36,
“Dan
sembahlah Allah dan janganlah menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan
berbuat baiklah kepada kedua ibu bapak, kepada kaum kerabat, kepada
anak-anak yatim, kepada orang-orang miskin, kepada tetangga yang dekat,
tetangga yang jauh teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya,
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membanggakan dirinya.” (An Nisaa’: 36)
Dari keduanya ayat tersebut terlihat jelas bahwa bakti kepada orangtua menduduki posisi nomor dua setelah manusia diperintahkan berbakti kepada Allah SWT.
Dari keduanya ayat tersebut terlihat jelas bahwa bakti kepada orangtua menduduki posisi nomor dua setelah manusia diperintahkan berbakti kepada Allah SWT.
Begitu besar jasa mereka sehingga Allah begitu marah ketika anak-anak
dari orangtua tersebut tidak berbakti meski hanya dengan mendoakannya.
Tidak butuh waktu lama untuk mendoakan mereka.
Tidak butuh waktu lama untuk mendoakan mereka.
Kita anak-anaknya merupakan
investasi akhirat bagi mereka. Orang tua layaknya kita, mereka juga
menginginkan hal yang sama seperti harapan kita terhadap anak-anak kita
nantinya. Wallahu a’lam