Selain
salat wajib, ada salat sunnah yang menjadi ibadah tambahan bagi umat
muslim untuk meraih pahala.
Ada Salat Sunnah Tahajud, Rawatib, Dhuha dan sebagainya. Semua salat sunnah ini memiliki keutamaan sendiri-sendiri.
SAW bersabda”Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari seluruh dunia dan isinya” (HR Muslim).
Ada Salat Sunnah Tahajud, Rawatib, Dhuha dan sebagainya. Semua salat sunnah ini memiliki keutamaan sendiri-sendiri.
Salat
Sunnah berikut ini juga memiliki keutamaan yang mengejutkan. Bukan
Tahajud sebagai salat sunnah pengabul doa, atau Dhuha untuk menjemput
rezeki.
Namun salat ini memiliki keutamaan yang juga tiada bandingnya.
Bahkan
dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW mengatakan bahwa keutamaannya lebih
baik dibanding seluruh dunia dan isinya.
Sayang, tidak banyak diantara
kita yang merutinkan salat sunnah tersebut. Apa salat sunnah yang
dimaksud? Berikut ringkasannya.
Ternyata
salat sunnah ini adalah salat fajar dua rakaat. Nabi Muhammad SAW
senantiasa merutinkan salat ini dengan ringkas.
Hafshoh ra menuturkan
“Apabila fajar telah terbit, biasanya Rasulullah SAW tidak mengerjakan
salat lain-lain kecuali salat pendek dua rakaat (yakni salat sunnah
fajar)” (HR Muslim).
Bagaimana
Rasulullah SAW tidak merutinkan salat sunnah ini, sedangkan beliau tahu
betul bagaimana Allah SWT akan memberikan balasan pahala yang begitu
istimewa, yakni melebihi dunia dan seisinya.
Aisyah ra memberitahukan, Nabi Muhammad
SAW bersabda”Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari seluruh dunia dan isinya” (HR Muslim).
Bagaimana
kita mendustakan ini, padahal pengetahuan tersebut diberikan oleh orang
yang menjadi sumber ilmu pengetahuan alam semesta, Nabi Muhammad SAW
yang diberitahu langsung oleh Allah SWT.
Bagi
pecinta dunia, hal ini tentu akan dikaji secara sains dll, namun tidak
dengan umat Nabi Muhammad, yang percaya tentang hari akhir.
Bahwa
perkataan Rasulullah SAW saja rasanya sudah cukup, tanpa perlu
menyibukkan diri dengan pembuktian ilmiah.
Pelaksanaan
salat sunnah ini juga sangat mudah. Waktunya hampir bersamaan dengan
pelaksanaan Salat Subuh.
Dalam riwayat Muslim lainnya, disebutkan bahwa
Rasulullah SAW mengerjakan salat ini pada waktu pendek, yakni antara
adzan Subuh dan Iqamah.
Tata
cara pelaksanaannya juga sama dengan salat sunnah biasa. Namun pada
surat ini Nabi biasa membaca Qul yaa ayyuhal Kaafiruun pada rakaat
pertama dan Qul huwallohu ahad pada rakaat kedua.
Abu
Hurairah ra. menyatakan “Biasanya dalam sua rakaat sunah fajar, pada
rakaat pertama Rasulullah SAW membaca Qul yaa ayyuhal Kaafiruun, dan
pada rakaat kedua membaca Qul huwallohu ahad” (HR Muslim)
Sebagai
umat Islam sudah sebaiknya mengikuti ibadah yang dilakukan Nabi. Beliau
lah yang paling tahu, karena Allah menurunkan kepadanya segala ilmu.