- Saat ini banyak orang yang menikah karena cinta, menikah karena
kecantikan, menikah karena harta, bahkan juga menikah karena popularitas, sudah amat jarang orang yang menikah karena Allah.
Apa sebenarnya yang dimaksud menikah karena Allah, dan apa ciri-cirinya? Berikut pembahasan singkatnya.
Pernahkah mendengar kisah tentang seorang pemuda yang menikahi wanita padahal sebelum melamar disebutkan oleh ayahnya bahwa putrinya tersebut buta, tuli, lumpuh,dan bisu? Tapi pemuda ini tetap menerima kondisi wanita tersebut dan bermaksud menikahinya.
Bukankah pemuda ini aneh? Apa yang diharapkannya dari seorang wanita yang katanya buta, tuli, bisu,dan lumpuh?
Namun faktanya, kisah tersebut berakhir happy ending karena ternyata wanita yang dinikahi pemuda itu luar biasa cantik dan normal tanpa cacat, justru wanita shalihah tersebut buta, tuli, bisu dan lumpuh dari segala maksiat yang Allah larang. Subhanallah... Benar-benar beruntunglah pemuda yang memperistrinya.
Nah, itulah sekilas gambaran mengenai menikah karena Allah. Ketika kita tidak hitung-hitungan untung rugi, hanya mengikuti istikhoroh dan kemantapan hati, menikah tanpa berharap hal-hal duniawi, semata-mata
ingin menggenapkan separuh agama agar makin dekat pada ridho Allah, maka Allah pun melimpahkan rahmat dan rezekiNya yang tak diduga-duga. Ternyata banyak hal menarik dari diri pasangan kita tersebut yang baru kita dapatkan setelah pernikahan.
Zaman sekarang masih adakah pemuda yang menikahi wanita tanpa embel-embel keinginan duniawi? Mungkin ada, tapi jumlahnya makin langka. Kebanyakan pemuda menjadikan kecantikan, kepintaran, keturunan, dan harta sebagai kriteria istri yang dicarinya.
Memang tak dipungkiri, wanita dinikahi karena 4 hal: kecantikan, keturunan, harta dan agamanya. Akan tetapi jika hanya ada satu kriteria yang dipenuhinya, yakni agamanya yang baik, itu saja pun sebenarnya telah mencukupi.
Jadi berikut ini beberapa ciri-ciri sederhana seseorang yang menikah karena Allah:
1. Menyandarkan keputusan dan kemantapan hatinya dengan melakukan istikhoroh dan bermusyawarah dengan keluarga
2. Niat menikah semata-mata ingin beribadah mengikuti sunah Rasulullah
3. Bertanggungjawab terhadap keputusan yang telah diambil, tidak akan menyesali di kemudian hari atau menyalahkan orang lain atas pernikahan tersebut
Ada orang yang menikah karena disuruh orangtua, ketika terjadi sesuatu yang kurang baik dalam pernikahannya, langsung deh menyalahkan orangtua. Ini bukanlah sikap seseorang yang menikah karena Allah.
4. Seseorang yang menikah karena Allah akan menyadari bahwa pernikahan memiliki konsekuensi dan memerlukan komitmen.
Bukan sekadar untuk bersenang-senang atau bermain-main, maka ia telah mempersiapkan mentalnya bahkan untuk segala hal buruk yang mungkin terjadi setelah menikah.
Sahabat Ummi, apakah kita menikah karena Allah atau menikah karena selainNya? Mari kita luruskan niat. Wallahualam.
kecantikan, menikah karena harta, bahkan juga menikah karena popularitas, sudah amat jarang orang yang menikah karena Allah.
Apa sebenarnya yang dimaksud menikah karena Allah, dan apa ciri-cirinya? Berikut pembahasan singkatnya.
Pernahkah mendengar kisah tentang seorang pemuda yang menikahi wanita padahal sebelum melamar disebutkan oleh ayahnya bahwa putrinya tersebut buta, tuli, lumpuh,dan bisu? Tapi pemuda ini tetap menerima kondisi wanita tersebut dan bermaksud menikahinya.
Bukankah pemuda ini aneh? Apa yang diharapkannya dari seorang wanita yang katanya buta, tuli, bisu,dan lumpuh?
Namun faktanya, kisah tersebut berakhir happy ending karena ternyata wanita yang dinikahi pemuda itu luar biasa cantik dan normal tanpa cacat, justru wanita shalihah tersebut buta, tuli, bisu dan lumpuh dari segala maksiat yang Allah larang. Subhanallah... Benar-benar beruntunglah pemuda yang memperistrinya.
Nah, itulah sekilas gambaran mengenai menikah karena Allah. Ketika kita tidak hitung-hitungan untung rugi, hanya mengikuti istikhoroh dan kemantapan hati, menikah tanpa berharap hal-hal duniawi, semata-mata
ingin menggenapkan separuh agama agar makin dekat pada ridho Allah, maka Allah pun melimpahkan rahmat dan rezekiNya yang tak diduga-duga. Ternyata banyak hal menarik dari diri pasangan kita tersebut yang baru kita dapatkan setelah pernikahan.
Zaman sekarang masih adakah pemuda yang menikahi wanita tanpa embel-embel keinginan duniawi? Mungkin ada, tapi jumlahnya makin langka. Kebanyakan pemuda menjadikan kecantikan, kepintaran, keturunan, dan harta sebagai kriteria istri yang dicarinya.
Memang tak dipungkiri, wanita dinikahi karena 4 hal: kecantikan, keturunan, harta dan agamanya. Akan tetapi jika hanya ada satu kriteria yang dipenuhinya, yakni agamanya yang baik, itu saja pun sebenarnya telah mencukupi.
Jadi berikut ini beberapa ciri-ciri sederhana seseorang yang menikah karena Allah:
1. Menyandarkan keputusan dan kemantapan hatinya dengan melakukan istikhoroh dan bermusyawarah dengan keluarga
2. Niat menikah semata-mata ingin beribadah mengikuti sunah Rasulullah
3. Bertanggungjawab terhadap keputusan yang telah diambil, tidak akan menyesali di kemudian hari atau menyalahkan orang lain atas pernikahan tersebut
Ada orang yang menikah karena disuruh orangtua, ketika terjadi sesuatu yang kurang baik dalam pernikahannya, langsung deh menyalahkan orangtua. Ini bukanlah sikap seseorang yang menikah karena Allah.
4. Seseorang yang menikah karena Allah akan menyadari bahwa pernikahan memiliki konsekuensi dan memerlukan komitmen.
Bukan sekadar untuk bersenang-senang atau bermain-main, maka ia telah mempersiapkan mentalnya bahkan untuk segala hal buruk yang mungkin terjadi setelah menikah.
Sahabat Ummi, apakah kita menikah karena Allah atau menikah karena selainNya? Mari kita luruskan niat. Wallahualam.