KETAHUILAH...6 Tips Menanti Jodoh, Agar Hatimu Tidak Pilu Dalam Masa Penantian

Lagi asik ngobrol, silaturahim ke saudara eh tiba-tiba ditanya: “Kamu kapan nikah?”, “Buruan nikah”, “keburu dikejar umur lho”. Rasanya ituh disini ya, hehehe.

Nah jika kamu pernah ditanya seperti itu, lalu suasana berubah mendung di hati 6 tips ini bisa kamu gunakan supaya hati tidak pilu.

Silahkan lanjut baca ya dear.


Pertama. yuk tanya lagi ke dalam hati kita. Apa tujuan kita ingin menikah? Kenapa ingin segera menikah? Apakah ingin menjaga kehormatan? Atau hanya ikut-ikutan teman?
Tanyakan hal ini sebanyak 3x ya.
“Kenapa 3x kak?”, karena menurut penelitian, jawaban yang pertama biasanya merupakan jawaban emosional kita. Nah, bertanya berulang menjadikan pikiran kita lebih terbuka.
Setiap orang punya berbagai jawaban, nah yuk tata kembali niatan di hati kita, pastikan niat itu sudah sesuai dengan tujuan Allah menciptakan manusia sesuai firman-Nya :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (Qs. Adz-Dzariat: 56).
Nah dear, ternyata Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Maka yuk tata hati kita agar melakukan segala sesuatu untuk beribadah kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala, termasuk niatan menikah.



Kedua. Pastinya, kamu ga akan tahu darimana jodohmu itu datang, kapan Allah pertemukanmu dengannya, dan sebagainya. Ngga mau kan si calon pendampingmu berpikir ulang untuk mendekatimu cuma gara-gara tingkah dan akhlaqmu yang kurang wajar? Jadi diri sendiri itu memang
suatu keharusan, tapi bukan berarti kamu boleh bersikap seenaknya dan semaunya sendiri. .Maka yuk terus perbaiki akhlaqmu, agar kelak yang menjadi pendampingmu adalah orang yang memiliki akhlaq yang mulia, menyayangimu dan mendampingimu dalam keta’atan pada-Nya.



Ketiga.
Dear, Allah ingatlah janji Allah Ta’ala dalam firman-Nya. Karena sesungguhnya Allah Ta’ala tidak akan mengingkari janji-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).” (QS. An-Nuur: 26).

Yuk selalu berusaha memantaskan diri, memperbanyak mendatangi majelis-majelis ilmu, mengikuti kajian-kajian Islam, dan ada di komunitas positif lainnya. Intinya, #YukNgaji



Keempat.
Menikah itu, ibarat kita membangun bahtera yang siap berlayar di tengah lautan yang luas. Ketika sudah berlayar, tentu bahtera itu akan mengarungi samudra kehidupan yang punya berbagai macam kemungkinan, kadang tenang, kadang sedih, kadang bahagia, kadang pemandangannya begitu indah, namun adakalanya ia melewati badai besar.

Pertanyaannya bagi kita, apakah bahtera kita sudah siap menghadapi semua itu? Oleh karenanya, nahkoda kapal haruslah siap kapanpun rintangan itu datang menghadang. Mustahil seorang nahkoda dapat mengendalikan kapalnya tanpa berbekal ilmu. Begitu pula dengan kita yang sedang menanti pasangan yang diidamkan. Persiapakanlah diri dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat. Agar senantiasa lebih siap dan bijak dalam mempersiapkan rumah tangga yang diidamkan bersama pasangan.



Kelima.
Ingat ya shalihah, Allah itu mengikuti prasangka hamba-Nya. Kalau hatimu selalu berburuk sangka pada Allah, bisa jadi Allah menuruti prasangkamu itu. Jadi, mulai sekarang ketika jodoh tak kunjung datang, ubah pola pikirmu dan mulailah berpikir positif terhadap segala sesuatu.

Menanti jodoh itu, banyak sisi positifnya lho. Contohnya, kamu bisa punya lebih banyak waktu untuk menambah ilmu agamamu, membahagiakan kedua orang tuamu, dan sebagainya