Aku Menunggu Saat Dimana Kamu Jadi Imamku dan Akulah Makmumnya

Tak ada diwaktu yg paling baik dalam hidupku, tidak hanya melihatmu berdiri didepanku, membimbingku ke jalan Tuhan. Kita sama-sama berdoa & memohon Perlindungan-Nya. 

Dikala anda & saya telah tejalin dalam sebuah ikatan yg halal, satu buah tali pernikahan, saya menyaksikan wajahmu yg berseri dibalut bersama air wudhu yg menetes perlahan dari pelipis rambutmu & matamu yg berbinar seakan ada jutaan bintang yg bersemi di dalamnya. 

Dalam hatiku saya terus-terusan berucap saya amat mau, teramat mau serta-merta buat jadi makmummu & menyaksikan wajah & pemandangan itu tiap-tiap ketika.

Saya Mau Mencium Tanganmu & Menonton Senyuman Indahmu 
Ilustrasi
Kala kita selesai beribadah, anda berbalik memandangku dgn mata yg dipenuhi oleh bintang yg dapat membuatku terkesima sesaat, & senyumanmu yg tegas namun hangat membuatku demikian merasa beruntung sebab sudah memilikimu. 
 
Saya langsung mendapatkan tanganmu & menciumnya dgn lembut. Kehangatan dari tanganmu menciptakan saya damai & makin yakin, tangan inilah yg kelak dapat menuntunku ke surga bersamamu. 
 
Tangan inilah kenyataan perjuangan dalam mencari nafkah. & tangan inilah tangan yg memberikan saya kehangatan pula belaian lembut kala saya merindukanmu.
Disaat Anda yg Melantunkan Doa, & Saya yg Mengamini. Tentu Teramat Indah Diwaktu Itu 
 
Ilustrasi
Kita sama-sama berdoa dalam kekhusu’an, anda mengucapkan & memohon doa, sedangkan saya yg mengamini. Sama halnya seperti itulah kala kita menjalin hunian tangga kelak. Saya bakal selalu memberikan semangat & doa buat tiap-tiap usahamu. Waktu anda sedang mengupayakan menuaikan kewajiban yang merupakan kepala keluarga, anda berdoa & saya menguatkannya dgn mengucapkan “Amin”. Maka tiap-tiap doa yg kita harapkan sanggup terkabulkan.
Sesudahnya Anda Tidak sempat Lupa Buat Membimbingku Membaca 1 atau 2 Butir Ayat 
 
Ilustrasi
Saya yg masihlah bodoh & tidak mengerti macam mana melantunkan ayat bersama baik, memang anda tonton. Anda tahu ketika kita miliki anak kelak, akulah yg lebih tidak sedikit menunjang anak-anak membaca ayat-ayat suci, maka saya mesti memperbaiki bacaanku. Anda demikian sabar mempermudah & tak mengeluh meski sedikit-sedikit saya tentu melaksanakan kesalahan. 
 
Saya demikian bodoh & tidak mengerti apa yg mesti saya melaksanakan. Tetapi menyikapi kebodohanku itu, anda cuma tersenyum & mengelus kepalaku perlahan. Anda tahu saya amat sangat gemar diwaktu dapat bermanja denganmu disetiap peluang.

Saya Amat Yakin, Dikala Bersamamulah Kelak Saya Bakal Jadi Manusia yg Sempurna 
 
Ilustrasi
Memang Lah tak ada yg sempurna di dunia ini. & kala kita merasa telah demikian sempurna, itu berarti tandanya kita sudah menemukan satu orang yg mampu menutupi kekurangan yg kita punya. Saya amat sangat yakin bahwa anda yaitu orangnya. 
 
Bersama segala sifat dewasamu yg berikhtiar membimbingku, nasehatku yg terkadang menjemukan. Namun saya menyadari, itu yg paling baik untukku. & pula sikapmu yg menciptakan saya mencari ilmu utk menghargai diriku sendiri & orang lain. 
 
Pasti saja seluruhnya perihal itu menciptakan saya percaya ketika bersamamulah saya dapat jadi manusia yg lebih sempurna
Sampai Saya Tidak Sabar Utk Sanggup Jadi Makmum, & Melihatmu Didepanku Yang Merupakan Imamku & Keluarga Mungil Kita 
 
Ilustrasi
Saya melamun itu dapat serentak berlangsung, anda berdiri dgn khusu’ didepanku & jadi imam & pimpinan dalam keluarga mungil kita. Anda membimbingku & menunjukkan arah kebahagiaan dengan. Hingga saya mengharapkan selain jadi makmummu didunia saja.
 
 Biarlah saya terus bersamamu sampai badan tidak lagi ada didunia yg fana ini & terus berdiri dibelakangmu & mengikuti tuntunanmu.