Siapa Ustadz Fathuddin Ja'far, Yang Tulisannya Menghebohkan Semua Orang Soal Bom Madinah?

Jalantauhid - Kasus serangan bom bunuh diri di tempat parkir
dekat masjid suci Nabawi, makam Rasulullah dan 2 Sahabat utama, serta bersebelahan dengan kompleks pemakaman Baqi', telah mengundang kecaman dan kesedihan kaum Muslimin dunia.

Di Indonesia, kaum Muslimin dibuat bingung oleh keterangan status Facebook seorang WNI yang mengaku berada di Masjid Nabawi saat kejadian. Akun yang bernama (Ust.) Fathuddin Ja'far, memiliki keterangan yang tidak sinkron dengan rilisan resmi Kerajaan Saudi.
Siapa Ustadz Fathuddin Ja'far, Yang Tulisannya Menghebohkan Semua Orang Soal Bom Madinah?


Fathuddin menjelaskan bahwa bom terjadi "jauh" dari masjid Nabawi. Serta tidak mengganggu ibadah saat itu.

"Saking jauh dan tdk mengganngunya peristiwa tsb, shalat isya dan taraweh berjalan seperti biasa. Sy sengaja masuk ke dalam Masjid Nabawi sehingga mendekati posisi Raudhah. Tak ada seorangpun yg sy temukan berdiskusi mslh bom tsb, apalagi dlm keadaan bingung", ujar Fathuddin.

Hingga saat ini, status Facebooknya telah dishare lebih dari 20 ribu kali. Ditambah copy paste ke berbagai kolom komentar dan menyebar melalui aplikasi messenger What's App.

Keterangan Ust. Fathuddin menjadi rujukan banyak netizen dalam menilai peristiwa bom Madinah. Bahkan ada yang mengingkari serangan teror itu.

Meskipun pemerintah Saudi telah mengumumkannya sebagai bom bunuh diri, dengan korban (syahid) 4 petugas dan melukai 5 lainnya. Pelaku sendiri juga tewas.

Siapa Ustadz Fathuddin Jafar?
Menurut seorang Ustadz sumber Risalah yang menolak disebut namanya (fulan), ideologi Ust. Fathuddin Jafar kini memiliki sikap keras dalam masalah pengkafiran, serta pembelaannya pada gerakan "garis keras".

Bahkan menurut Ustadz fulan, sosok Fathuddin Jafar telah memiliki kecenderungan kuat dalam membela ISIS dan takfiri.

Ustadz fulan menilai bahwa Ustadz Fathuddin memang tak suka dengan keluarga Saud (Arab Saudi).

Dalam kesempatan adu argumen, Fathuddin menunjukkan keghuluwan dalam mengkafirkan, serta sentimen negatif terhadap kekuatan politik dunia Islam seperti Arab Saudi dan Ikhwanul Musimin.

"Saya tak pernah setuju dengan beliau karena ghuluw dalam takfir dan melihat realitas umat Islam utamanya pemimpin Saudi, Ikhwan dll", ujar sumber tersebut.

Pembelaan Fathuddin terhadap "perjuangan Islam" pun telah membelok dengan kecenderungan pada ISIS.

"Memang beliau pernah mentadhil semua organisasi atau gerakan Islam dan memandang peran mereka sudah habis dan sekarang adalah masanya Al-Qaedah dan (bahkan) belakangan punya kecenderungan pada ISIS. Saya lihat beliau membela ISIS karena ada kesamaan dalam segi takfir", jelas Ustadz yang sebelumnya memiliki kedekatan dengan Ustadz Fathuddin ini.

Dalam statusnya, akun Fathuddin membuat judul "BOM MADINAH, FITNAH APA LAGI YG DIARAHKAN KEPADA UMAT ISLAM?".

Ia juga mengecam TV Al-Arabiya yang dituduhnya milik Yahudi, meskipun menurut sumber resmi Al-Arabiya adalah milik anggota Kerajaan Saudi.

Fathuddin menilai, Al-Arabiya membuat framing pemberitaan yang berlebihan, serta mengarahkan dugaan pelaku bom bunuh diri ke kelompok (ekstrimis) tertentu.

Opini Fathuddin menyatakan jika bom bunuh diri di dekat (yang menurut Fathuddin jauh) Masjid Nabawi, Madinah, adalah "konspirasi dan fitnah" dari musuh-musuh Islam.

"Dari kejadian bom Madinah ini, sy semakin yakin bahwa umat Islam skrg sdng menghadapi fitmah dan konspirasi dari segala arah yg sangat luar biasa dari musuh2 Allah dan musuh2 mereka dg menggunakan sgl cara keji dan kebohongan agr umat ini tdk bisa bangkit dari kelemahan dan keterpurukan mereka.", tulis Fathuddin.

Menurut Ustadz fulan, ada indikasi kuat Ustadz Fathudin sengaja pasang badan melalui tulisannya agar opini masyarakat tidak mengarah pada ISIS, seperti yang biasa terjadi dalam kasus bom bunuh diri.

"Benar beliau sudah bangun image persepsi bahwa pelaku bukan ISIS", lanjut Ustadz fulan.

"Secara ilmiah dan jurnalistik sudah salah. Bagaimana tanpa data memadai dan fakta yang akurat beliau langsung-langsung mementahkan kemana arah kasus berkembang", kritik Ustadz fulan terhadap tulisan Ustadz Fathuddin.

Dalam statusnya, Fathuddin memang mengklaim bahwa bom Madinah adalah "rekayasa kaum kafir dan bonekanya".

Meski tidak disebut dengan jelas, menurut Ustadz fulan, Ustadz Fathuddin seolah ingin membelokkan pandangan agar opini mengarah pada Arab Saudi "yang merekayasanya".

Ustadz fulan mempertanyakan, mengapa jika Ustadz Fathuddin menggunakan teori konspirasi, ia menutup kemungkinan pada Syi'ah (yang anti Saudi dan Sunni) dan kelompok ekstrimis yang sangat nyata keberadaannya.

Fathuddin tidak mau ada "adu domba antar umat Islam"?
Melalu akun Facebooknya, Fathuddin menyampaikan alasan opininya tersebut, yaitu untuk mencegah "adu domba".

"Yg kita khawatirkan bkn reaksi kaum muslimin. Tapi adu domba kaum muslimin.. Reaksi kaum Muslimin itu wajib asal benar dan tepat sasaran", tulisnya di kolom komentar.

Fathuddin menilai TV Al-Arabiya adalah "media kafir dan sejenis" yang menjadi alat konspirasi untuk mengadu domba umat Islam dan membuat konspirasi.

"Bkn disederhanakan.. itu presepsi anda sj. Satu tetes darah Mukmin, dmn saja mrk berada lbh mahal di sisi Allah dari dunia dan seisinya.. Sy menjelaskan kebohongan media kafir dan sejenis spt al arabiya yg selalu membuat oponi terbalik semua yg terkait Islam dan umatnya.. Media inila yg mrk gunakan sbg alat konspirasi yg paling berpengaruh saat ini. Allahu A'lam...", jelasnya.

Ia tidak menyebut secara jelas umat Islam mana dengan mana yang diadu domba atas pemberitaan Al-Arabiya.

Sementara netizen lain mengkritik tulisan Fathuddin yang dianggap memframing dengan opini konspirasi tak jelas